Oy gaes, elektronika terutama ponsel mengalami pembaharuan yang cukup pesat saat ini. Tapi dibalik itu semua, elektronika mungil ini mendapat “mimpi buruk” setiap kali cucu cicitnya lahir. Tak seperti TV atau Kamera, ponsel senior yang hanya kurun waktu singkat (5 tahun katakanlah) sudah cukup ketinggalan jaman, lemot dan kuno, oh sama hp kentang (wkwk aneh-aneh wae istilahe ????).
Tak juga seperti PC atau Laptop yang bisa di upgrade, ponsel memang tidak bisa di upgrade (ada project tentang ini dulu, Project Ara namanya). Walaupun 5 tahun lebih, ponsel pintar pertama saya ini (waduh XD) Xperia M tetap eksis dan masih bisa jalan terus.
Si Xperia M dulu diperkenalkan Sony tahun 2013, akhir tahun kalau tidak salah. Dengan spesifikasi lumayan di kelasnya, saat itu, dengan Snapdragon S4 Plus Dual Core 1Ghz Krait CPU, dan RAM 1GB, ya RAM 1GB masih saya pakai wkwkw.
Dimensi: 124 x 62 x 9.3 mm
Berat: 115 gram
Layar: 4 inch 480 x 854 pixel
Chipset: Qualcomm Snapdragon S4 Plus MSM8227 Dual Core 1GHz
RAM/ROM: 1/4GB
Kamera: 5MP f/2.8 – VGA
Baterai: 1700 mAh
Lain-lain: 3.5 jack audio, baterai bongkar pasang, NFC
Layarnya hanya 4 inch berdimensi. saya pernah sandingkan dengan iPhone 7 (kalau tak salah) hanya lebih kecil sedikit hpnya. Dengan kamera utama 5MP f/2.8 dan VGA. Sudah lumayan itu gan, waktu dulu wkwkw
Ya walaupun sudah senior, banyak pengalaman dengan HP ini dulu hehe. Ya dari ponsel ini saya mulai tahu tentang Android sampai opreknya sekalian. Bisa buat blog sampai sekarang sama bisa belajar bahasa inggris (soalnya XDA pusatnya oprek dulu :v). Yaudah kita bahas satu-satu HP ini.
Desain
Sony Xperia M ini memiliki desain khas Sony di jamannya, layaknya desain flagship Xperia Z dahulu. Memiliki dimensi mungil. Dengan ukuran segini, mengetik dan mengoperasikan ponsel dengan satu tangan sangat nyaman..
Tadi sudah disebutin, Xperia M ini memiliki berat 115 gram, lumayan ringan, dan layar 4 inch 16:9 resolusi FWVGA 480×854 pixel. Walau resolusi kecil ketajamannya tidak buruk, kerapatannya adalah 245 pixel per inch. Layarnya sudah dilindungi dengan kaca pelindung. Di atasnya ada speaker, kamera VGA, sensor cahaya dan jarak.
Disisi samping, ada empat tombol. Tombol power unik Sony dulu, 2 tombol volume dan tombol kamera. Samping kiri port micro USB. Atas ada audio jack, bawah ada lubang untuk tali, seperti di kamera.
Software
Xperia M sudah menggunakan versi Android terpopuler di tahun 2013. Yapp Jellybean. Versi meluncur adalah 4.1 dan versi akhirnya adalah 4.3 masih di Jellybean. Nah mulai dari sini, karena Android sifatnya open source plus baru ramainya oprek saat itu, perjalanan memakai Custom ROM dimulai tahun 2015 kalau tidak salah.
Pengalaman itu menghasilkan informasi yang bisa di tulis di blog, seperti tutorialnya dan seluk beluk Custom ROM. Jadi inget istilah flash, root, UBL, matot, hardbrick, softbrick dan kawan-kawan. Oh ya bisa belajar inggris juga saat itu sama pernah bantuin bule di XDA, entah siapa wkwk
Ok kembali lagi, sampai mana tadi :v Oh ya di akhir perjalanan, Xperia M ini mendapat upgrade terakhir di Custom ROM dengan versi 7.1.2 Nougat ROM nya Lineage OS Unofficial. Ya cukup besar gapnya, 4.1 ke 7.1.2.
Fitur yang lebih dibanding Jellybean tentu support appnya, semua fitur di Nougat, lebih stabil sama lebih membantu di ketahanan baterai. Selama mungkin 2 tahun memakai Custom ROM versi Nougat, tak ada masalah besar yang datang. Mungkin salah satu Custom ROM paling stabil untuk Xperia M, thank lagi @PecanCM!
Kamera
Xperia M memiliki kamera yang mungkin cukup di kelasnya saat itu. Memiliki 5 MP kamera belakang 28mm aperture f/2.8 dengan video sampai HD 720p@30fps. Saya ingat kualitasnya saat 4.1 Jellybean kurang maksimal, namun saat 4.3 sudah memuaskan, yap lagi di jamannya. Seiring jaman, pelindung kamera sudah kotor alami, hasilnya bila memotret melawan cahaya biasanya over exposure alias silau.
Kamera depan saat itu hanya di gunakan untuk video call, selfie – selfie mungkin belum lahir XD. Resolusinya VGA atau 0.3MP kalau tidak salah, hasil gambarnya 480p.
Xperia M C2005 | Pantai Kasap Pacitan – 2018 |
Sudah lebih dari 5 tahun, banyak suka & duka dengan HP legend ini. Yap saya coba ringkas apa yang menjadi suka dan apa yang menjadi duka. Kita mulai dari duka dulu, biar nanti jadi happy ending lah :v
Duka – Baterai
Sama seperti semua perangkat, segala sesuatu pasti akan rusak. Xperia M saya rasakan pertama mungkin di baterai. Yap semakin lama akan semakin berkurang keawetanya.
Ya untuk ukuran 1700mAh, baterainya lumayan awet. Dulu bisa sampai 14 jaman satu kali charge, kemudian turun ke 10 jam/charge terakhir ini stabil ke 6 jam/charge. Semuanya di pemakaian normal. Tapi untungnya saat tidak dipakai atau standby, grafik di baterai masih bisa flat atau tidak berkurang.
Speaker Kotor
Speaker adalah salah satu yang ada di duka. Xperia M ini sebenarnya ada dua pengaman di speaker, satu menempel di casing satu menempel di mesin. Walau demikian, debu micro ini masih bisa masuk. Namun tetap bisa dibersihkan secara manual, setidaknya bisa bersihnya yang sulit ????, thanks alat’e fi!
Jaringan
Ya karena di tahun 2013, Xperia M mentok di jaringan HSPA+ namun speed maksimal sekitar 42Mbps downloadnya. Semua nampak normal dan lancar sebelum 4G menyerang. Saat setelah 4G datang, masih aman, 4G sudah umum, mulai rendet, 4G saat ini, mulai lelet. Memang semua karena kualitas jaringan HSPA operator itu sendiri, tapi dulu pernah sampai 10KB/s paling banter 1 hari penuh, hadeeh.
Chipset
Jangan salah dulu, Xperia M memiliki chipset Snapdragon S4 Plus dual core 1 GHz dengan RAM 1GB. Menurut saya masih sangat mumpuni dikelasnya, saat itu. Untuk bermain Clash Royale, PPSSPP ringan masih bisa lancar jaya walaupun panasnya juga gampang.
Nah, untuk pemakaian aplikasi biasa sekarang sangat terlihat tersendat. Usut punya usut, bukan karena chipset namun ke RAMnya yang kekecilan atau aplikasi sekarang yang boros RAM?. Kalau Game seperti ML, PUBG, Free Fire, CODM? Gak usah di tanya lah gan ???? Untuk game ringan dan sederhana masih kuat, walau panas yang tidak bisa diatasi. Untuk sekarang main Minecraft versi lama yang masih lancar jaya, nuwun dul game e!
Ebola Mengintai
Pengguna Xperia M menjadi lebih was was saat ebola menyebar. Dari grup fb Xperia M, banyak yang lapor hp minta password decrypt storage, padahal hp tidak di password. Dari researchnya grup, penyebabnya karena memorinya korup. Di research lagi, ada suatu merek memori yang paling rentan korup.
Dan buruknya penyebab memori korup sendiri belum diketahui sampai sekarang. Tak hanya HP ini saja sebenarnya, hp Asus temen saya dulu pernah kena lalu diganti memorinya. Ya, “penyakit” satu ini bikin was – was, tapi alhamdulillah punya saya masih baik.
Suka – Form factor
Salah satu yang masih bisa diandalkan adalah dimensinya. Ponsel ini mungil bisa muat di kantong dengan nyaman. Pemakaian sehari-hari bisa dengan satu tangan, apik lah.
Kualitas Speaker
Memang tadi ada di duka waktu speakernya kotor, namun saat bersih atau pertama kali dulu memang salah satu yang jernih speakernya. Walaupun outputnya kecil tapi masih bisa bersaing juga.
Sensor
Tak disangka, Sony melengkapi ponsel 2013 ini dengan sensor yang lengkap. Ada sensor cahaya untuk auto brightness, sensor jarak dan mic kedua (noise cancelling) untuk menelpon, sensor proximity untuk rotasi otomatis dan compass.
Cahaya Notifikasi Unik
Mungkin salah satu fitur nostalgia dan penting yang ponsel sekarang jarang ditemukan. Yap lampu pertanda pemberitahuan masuk. Di Xperia M, lampunya memiliki bentuk unik dan tersembunyi bila lampu mati.
NFC
Yap sensor untuk e-money yang populer saat ini sudah ada 6 tahun lalu di Xperia M, tentu sensornya versi lama. Ternyata semua tipe Xperia memiliki sensor NFC sejak Xperia Z sepertinya. Sensor ini dulunya dipakai untuk pairing aksesoris dan Android Beam atau sharing data hanya sekali tap. Saya coba untuk cek e-ktp dan e-money masih bisa ternyata
Tutup dan Baterai bisa dilepas
Salah satu fitur legendaris yang sangat sulit di temukan di ponsel – ponsel baru, tutup casing belakang bisa di lepas dan baterai yang copotan. Dengan kemampuan ini kita bisa melakukan penggantian casing atau baterai secara mandiri sama copot baterai instan kalau ponsel nge-hang XD
Akhir kata
Ponsel pintar pertama saya ternyata masih awet sampai sekarang. Xperia M membuktikan kualitasnya menantang waktu, setidaknya demikian. Sebelum membeli dulu, saya bertekat “ngawet-awet sak rusak e” karena harga yang lumayan saat itu (2 juta saat ini).
2013 meluncur, saya menabung 1 tahun uang jajan semasa SMK kemudian kesampean membeli ini ponsel di tahun berikutnya. Dan betul 5 tahun sudah masih menjadi ponsel utama dan artikel inipun saya tulis dari hpnya, alhamdulillah awet sekali Sony ternyata.
Namun saatnya mencari pengganti yang lebih baik lagi untuk memenuhi kebutuhan digital yang sudah berat untuk ponsel legend ini. Tapi hp opo yak :v
Ok, terima kasih sudah mampir & membaca artikel ini sampai habis. Punya pengalaman hp sama atau hp legend lainnya? Monggo bisa nostalgia dibawah.
Matur Nuwun gan!