Oy guys, pertama masuk sebagai programmer tahun ini, developer muda akan dihadang banyak pilihan teknologi yang bisa dipilih. Mulai dari web developer ada JS (js ada React, Angular, dkk), ada PHP (CodeIgniter, Laravel, PHP Murni) ada .Net ada Springboot (Java) dkk

Belum lagi platform lain kayak Mobile Developer, Desktop Application. Games, API dan lain sebagainnya.

Namun akhir-akhir ini banyak solusi buat pembuatan software atau aplikasi dengan sangat mudah dengan efisiensi waktu yang sangat cepat.

Semudah seret-seret, klak-klik sudah jadi aplikasi yang bisa digunakan, weehhh. Metode pengembangan software ini dikenal dengan No code atau low code software development.

Mengenal No Code Software Development

No code software development adalah metode pengembangan aplikasi tanpa perlu menulis kode pemrograman secara langsung. Dengan no code, kamu bisa membuat aplikasi menggunakan antarmuka grafis yang mudah digunakan, seperti drag-and-drop.

No Code sangat cocok digunakan entah untuk menghemat waktu pengerjaan, atau kemudahan dalam develop aplikasi atau memang karena sudah pusing learning curve bahasa pemrogramannya yang malah semakin naik ke bulan 😄

Metode No Code memang banyak peminatnya. Tapi bagaimana software yang sudah dihasilkan layanan No Code Software Development ini? Apakah malah gosong chef?

Kelebihan No Code Software Development

  1. Cepat dan Efisien: Pembuatan aplikasi jadi lebih cepat karena tidak perlu menulis kode dari nol.
  2. Mudah Digunakan: Tidak perlu keahlian teknis tinggi. Cocok untuk pemula atau orang non-teknis.
  3. Biaya Lebih Rendah: Mengurangi kebutuhan akan tim pengembang besar, sehingga lebih hemat biaya. Namun kadang ada yang hidden fees atau langganan.
  4. Prototyping Cepat: Ideal untuk membuat prototipe dan memvalidasi ide bisnis dengan cepat.
  5. Fleksibilitas: Memungkinkan siapa saja, dari pengusaha hingga tim pemasaran, untuk membuat aplikasi.

Perlu di akui pembuatan software atau aplikasi menggunakan metode ini sangat praktis dan hampir semua orang sudah bisa membuat aplikasinya sendiri. Namun ada beberapa hal yang menjadi kelemahan yang harus diperhatikan

Kelemahan No Code Software Development

  1. Terbatas pada Fitur Sederhana: Untuk aplikasi kompleks, sering kali ada keterbatasan dalam fitur dan kustomisasi.
  2. Kurang Fleksibel: Tidak semua ide bisa diimplementasikan karena terbatas oleh apa yang disediakan platform.
  3. Kinerja: Aplikasi no code kadang kurang optimal dibanding aplikasi yang dikodekan secara manual.
  4. Keamanan: Ada potensi risiko keamanan jika platform tidak cukup aman.
  5. Ketergantungan: Bergantung pada platform tertentu, sehingga jika platform tersebut berhenti atau berubah, aplikasimu bisa terdampak.

Ada layanan yang mengharuskan deploy aplikasi di server mereka atau hosting patner secara khusus. Bisa pula source code utama tidak dishare atau diencrypt bila di kembangkan secara mandiri.

Dan mungkin bila source code bisa diunduh, ada keterbatasan documentasi bila ingin dikembangkan sendiri.

Lantas bisakan kita menggunakan No Code Software Development untuk aplikasi production?

Singkatnya bisa,

Ibarat kita seorang entrepreneur pedagang roti bakar, dimana dalam proses bisnis kita dapat membeli bahan seperti roti tawar, selai, coklat, ice cream dan isian lainnnnya langsung dari produk bermerek atau yang sudah jadi.

Enaknya bahannya cepat ready karena dibeli dalam keadaan jadi dan kita tak perlu dipusingkan dalam proses pembuatan, resepnya,cost pembuatan bahan-bahan dasar dan sebagainya.

Namun bila usaha kita sudah di level banyak franchise dan sudah punya kedai atau cafe di kota-kota besar di Indonesia tentu kita tidak bisa mengandalkan pembelian bahan-bahan jadi seperti diatas dan harus membuatnya sendiri.

Selain bisa membuat resep sendiri sesuai kita inginkan, rasa roti yang premium dan unik karena resep kita sendiri dan kita juga bisa menghemat cost untuk produksi roti skala besar. Jadi laper awokawokkak

Perbandingan No Code Software Development dengan Software Development Umum

  1. Kecepatan dan Efisiensi: No code lebih cepat untuk aplikasi sederhana, sementara pengembangan konvensional lebih lama tetapi lebih fleksibel dan bisa menangani proyek yang lebih kompleks.
  2. Biaya: No code umumnya lebih murah di awal, tetapi mungkin ada biaya berlangganan. Pengembangan konvensional lebih mahal di awal tetapi tidak selalu ada biaya berkelanjutan.
  3. Kustomisasi: Pengembangan konvensional memungkinkan kustomisasi tanpa batas, sementara no code terbatas pada fitur yang disediakan platform.
  4. Keterampilan: No code bisa dilakukan siapa saja, sementara pengembangan konvensional membutuhkan keterampilan pemrograman yang mendalam.

No Code karena kelebihannya cocok untuk project aplikasi mainstream seperti CRUD Form Sederhana, Landing Page, Blog atau Article Website dan sebagainya.

Namun bila aplikasi lebih kompleks dan sudah skala konsumen yang besar tentu Software Development Umum cocok digunakan karena kita sendiri yang ngoding fitur yang akan kita gunakan.

Tapi sebagai calon Developer, sangat penting juga pengembangan software atau aplikasi langsung dari sumbernya. Walau mungkin punya learning curve yang malah naik sampai ke bulan tapi akan mengajarkan kita dari seni programmer sendiri yakni problem solving.

Contoh Layanan No Code Software Development

Bonus, bila kalian mencoba menggunakan No Code untuk nge-dev aplikasi sederhana, ada beberapa pilihan layanan yang dibsa dipakai, contoh

  1. Bubble: Platform untuk membuat aplikasi web dengan antarmuka visual.
  2. Adalo: Membuat aplikasi mobile dengan drag-and-drop.
  3. Webflow: Membangun situs web dengan desain yang kompleks tanpa kode.
  4. Airtable: Mengkombinasikan spreadsheet dengan database untuk membuat aplikasi yang dinamis.
  5. Zapier: Mengotomatiskan tugas dengan menghubungkan berbagai aplikasi dan layanan.

Dan tip lain untuk dev umum dimana kita bisa menggunakan No Code ini untuk sesuatu. Ada layanan yang bisa sebagai ‘batu pijakan’ yang meng-generate source code kita gunakan.

Contoh di ada layanan No Code Mobile yang bisa export ke project Flutter, dengan export syntax yang rapi dan dilengkapi dokumentasi yang bagus. Baru deh kita lanjut project, nggak perlu membuat dari awal lagi awokawokawk.

Sekian artikel kali ini tentang No code atau Low code Software debelopment. Mohon maaf bila ada kekurangan kata-kata, share bila bermanfaat, jangan malu bertanya dan terimakasih sudah baca sampai sini. Bye!

Write by Feriansyah | Fishertekno.com – Dikutip dari berbagai sumber

Shares:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *