Oy guys, pekan ini Apple memperkenalkan MacBook terbaru mereka Macbook Pro, Macbook Air dan Mac Mini. Dan sesuai rumor Apple telah menggunakan chipset buatan mereka sendiri Apple M1. Hal ini menandakan chipset X86 Intel tidak lagi digunakan, diganti dengan chipset berarsitektur ARM yang dimana populer dipakai di mobile saat ini.
Kenapa bahas arsitektur chipset daripada MacBook-nya gan? Pertanyaan bagus, apa yang dilakukan Apple ini mungkin akan berimbas ke pasar Laptop masa depan.
Pada awal tahun ini Apple berencana tidak menggunakan chipset Intel dalam ecosystemnya. Semua diganti dengan chipset buatan mereka sendiri. Namun masalahnya tak se-simpel mengganti chip namun lebih ke arsitekturnya yang dimigrasi.
Migrasi dari arsitektur chipset X86 milik Intel ke ARM tidak hanya membuat chipset saja namun juga migrasi menyeluruh software Apple juga. Tak heran Apple membutuhkan setidaknya 2 tahun untuk migrasi. Namun kenapa ganti kalau sudah ayem tentrem?
Berganti ke ARM
Dari beberapa artikel seperti the Verge dan PCMag. Salah satu sebab Apple memutuskan membuat chipsetnya sendiri adalah masalah dari Intel itu sendiri. Ya performanya, lagi.
Performa yang ditawarkan Intel tidak cukup signifikan perubahannya, ditambah lagi Apple telah mencoba chip berbasis ARM untuk Mac dan menemukan performa yang lebih. Plus karena arsitektur ARM fokus utamanya di efisiensi penggunaan daya dan pengurangan panas (karena ARM didesain untuk Mobile), jadi tidak diragukan lagi.
Apple Macbook 2020
Dan pada Selasa lalu Apple memperkenalkan MacBook ARM pertamanya dengan Apple M1. Chip Apple M1 menggunakan 5nm process (Intel di 14nm) memiliki 8 Core big.LITTLE (4 core besar dan 4 core kecil). Chip ini memiliki GPU integrated 8 core dengan TFLOPS diangka 2,6. Daya atau TDP Apple M1 ini dikisaran 10W.
Ya namun seperti biasa, Apple hanya menggunakan “kali lipat” untuk memamerkan performanya. Dan yang diadu adalah “Latest PC Laptop Chip” atau chip PC Laptop terbaru. Berarti performa ini masih misterius di manakah MacBook ini berada. Dan karena baru awal, mungkin ekspektasinya pun tak terlalu tinggi, walau rumornya telah melebihi Intel Core i9 di 16 inch MacBook Pro (mungkin seri i9-9880H).
Baik lanjut ke kemampuan hemat dayanya, MacBook terbaru ini diklaim memiliki daya tahan baterai yang luar biasa untuk kelas laptop. MacBook Air diklaim dapat bertahan sampai 18 jam dan MacBook Pro samapai 20 jam. Hmm memang ARM sepertinya sangat bagus dalam mengelola daya.
Masa Mendatang
Apple sudah mulai langkah awal dalam melakukan perjalanan migrasi selama 2 tahun. Lalu apakah akan berdampak juga pada Laptop pada umumnya? Mungkin saja, bahkan sebelumnya Windows 10 ARM pun sudah dikembangkan dengan menggandeng Qualcomm untuk chipsetnya, ingat Laptop Qualcomm Snapdragon?
Pantangan saat ini mungkin ada di harga, oh ya MacBook ini akan dijual Apple di angka $699 (10 juta) untuk Mac Mini, MacBook Air $999 (15 juta) dan yang MacBook Pro $1.299 (18 juta). Yapp, laptop ARM tidak lah murah saat ini. Mungkin bila nanti sudah ada chipset lebih murah dan kompentitif di performa, bisa jadi menjadi trend baru di pasaran. Dan Intel mungkin dalam bahaya, lagi.
Referensi TheVerge , PCMag, GSMArena, PhoneArena