Oy guys, sedikit tulisan untuk mengisi waktu luang yang mumpung luang untuk diluangkan buat nulis.
Mampir di sosmed beberapa waktu lalu ada satu diskusi yang sudah lama tidak hadir kembali ke permukaan, antara OS terbaik dipakai di komputer dan laptop.
Pembahasan panas antara Windows dan Mac yang bisa jadi perang antara dua komuniti ini panas di beberapa hari lalu. Walau ada sedikit bisikan Linux, tapi Windows vs MacOS masih mencuri panggung utama.
Ada yang berbalik arah ke kubu satunya, ada yang bertahan ke kubu yang sudah dipercaya dari dulu, ada juga yang sudah dari dulu piih kubu tapi punyanya kubu lawan.
Tulisan ini hanya sedikit jajak pedapat penulis yang lagi ngisi waktu luang untuk menuliskan uneg-uneg yang ada dipikiran tentang masalah yang biasa lewat di fyp.
Feel free untuk diskusi, menyanggah, membenarkan, support atau punya pendapat lain karena tidak terlalu mempengaruhi kepada sang pemilik kubu entah Microsoft atau Apple itu sendiri wkwk.
Cekcok Pengguna OS Warganet
Kancah internasional mulai ramai mempertimbangkan mau diapakan PC mereka yang masih running Windows 10 karena per akhir tahun ini Microdoft sudah menghentikan supportnya ke Windows 10.
Itu berarti tidak akan ada update keamanan, patch dan fitur di Windows 10 (walau ada cara buat perpanjnag support).
Mereka punya pilihan untuk update ke Windows 11 atau pilih OS lain, Linux (kalau PC tidak mau dijual) atau MacOS (terpaksa ganti baru), atau stay di Windows 10 seperti biasa.
Tapi itu semua bukan konteks yang ada di fyp kemarin wkwk. Yess ada sebuah pendapat dengan gaya khasnya viral, yang intinya mengkampayekan inul Windows kalau ada trouble dan merekomendasikan MacOS untuk OS pilihan.
Dan akhirnya bikin beberapa forum jadi ramai pembahasan antara Windows dan MacOS yang begitulah wkwk.
Tiga OS dalam kulit kacang:
Windows dikenal dengan OSnya yang kurang teroptimasi dengan baik di PC atau Laptop yang kita gunakan. Windows punya beberapa bloatware yang sering sebagai tersangka penyebab performa di Windows seperti tidak maksimal.
Dilain sisi MacOS punya pengalaman tanpa kompromi dengan OS yang teroptimalisasi dengan baik, menghasilkan manajemen memori yang lebih handal dan performa yang lebih maksimal.
Linux? Linux biasa dikenal dengan OS yang ringan, bisa bekerja dengan PC apa saja dan era kapan saja. Tapi dengan pengalaman merasakan OS bak pembuat program itu sendiri.
Windows vs MacOS: OS vs Ekosistem
Windows

Windows kalau dilihat adalah OS alias Operating System dimana yang menghubungkan hardware di komputer menjadi fungsi yang dapat berinteraksi dengan user.
Windows ini salah satu OS populer dan well dimana punya dukungan dengan berbagai macam hardware yang ada.
Kalau diibaratkan, Windows dari dulu punya kemampuan untuk membaca kamus bagaimana cara berinteraksi dengan hardware agar berjalan sesuai dengan semestinya. Kamus ini namanya Driver Para produsen hardware biasanya memberikan kamus atau Driver ini untuk Windows saat pembelian.
Dan dari driver ini, Windows terbantu untuk mengoptimalkan dan mendukung banyak sekali koleksi hardware.
Dan karena support banyak hardware inilah, Windows tidak terlalu dioptimasi dengan hardware yang sekarang kita pakai. Bisanya Windows terbaru akan sangat cocok dengan hardware baru dan populer, namun kurang dengan hardware lama terutama apalagi yang tanpa driver yang update juga.
TLDR; Windows itu OS dengan sejuta hardware, tapi Windows pabrikan hardware perlu adanya kerja sama lebih dekat untuk membuat kinerja Windows dan hardware yang dipakai bekerja lebih optimal.
Kenapa inul sebagai ritual paling ampuh mengobati PC Windows? inul atau install ulang memang jara jitu karena akan menghapus semua dan mulai dari nol lagi seperti pertama beli dulu.
Dalam bisnis, Windows tidak menjual PC dan laptop, ya walau ada Microsoft Surface series tapi tidak terlalu masif terjual.
Karena itu Windows menawarkan dalam bentuk fitur atau app atau lebih disebut bloatware. Bloatware perlu sumber daya yang ada di PC, jadi tak heran PC terpengaruh performanya.
MacOS

MacOS lebih minim bloatware, karena memang apa yang dijual bukan OS tapi ekosistem.
MacOS memang berfungsi sebagai OS tapi juga sebagai gerbang ekosistem yang bekerja sempurna dengan semua hardware yang Apple jual.
MacOS hanya bekerja di hardware yang telah Apple racik, jadi dalam hal optimalisasi pemakaian, performa, sumber daya, baterai yang lebih optimal disini.
Pengguna tidak ada masalah dalam setting, cukup buka langsung jalan, semua komponen yang ada sudah dalam kondisi optimal dan siap hadapi semua kerjaan.
Namun punya kensekuaensi dimana pilihan hardware yang terbatas. Miulai dari chipset, GPU, Storage dan RAM, hanya sesuai dengan Apple tawarkan.
MacOS terkenal dengan hardware yang dibatasi dalam hal upgrade, ada beberapa model Laptop dan Mac yang tidak disediakan slot upgrade mandiri yang dimana berbeda dengan PC.
MacOS didesain bekerja hebat dengan perangkat Apple lainnya, tapi ada keterbatasan untuk berkomunikasi diluar ekosistemnya.
TLDR; MacOS adalah OS penghantar ke ekosistem Apple, bekerja hebat dengan perangkat Apple lain dan optimalisasi hardware terbaik. Beli tinggal pakai, optimal dari lahirnya.
Namun tidak semua hardware bisa user pilih, hanya hardware Apple tawarkan yang bisa dipilih. Serta ada kekurangan bila ingin komunikasi dengan perangkat lain diluar perangkat Apple
Karena bentuk ini, Apple harus menawarkan hardware tebaik dari yang terbaik untuk mengikat pembeli dan status brand serta ke rasa eksklusif yang harus terjaga (harga yg enggak kotak).
MacOS jika mengalami kerusakan, pengguna hanya punya satu pilihan yaitu ke service center. Bukan karena malas dan banyak uang, tapi sifat Apple yang mengunci hardware baik dari sisi fisik (segel), sparepart (original hanya dari Apple Care), bahkan pengetahuan untuk troubleshooting sendiri.
Dan beberapa kasus yg dulu-dulu (entah kalau sekarang) bisanya Mac yang rusak akan ditawarkan model Mac lebih baru atau pilihan service dengan biaya mendekati beli baru.
Bonus: Linux

Hilangkan konsep eksistensi sejenak karena kamu akan masuk ke alam yang berbeda wkwk.
Disisi lain Linux adalah OS alternatif dibanding keduanya. Linux adalah dua gabungan dari OS sejuta hardware dan optimasi terbaik dengan menukar dengan sesuatu yang berharga, waktu.
Kalau diibaratkan mungkin seperti kamu mau membangun rumah, kamu bisa memulainya, kalau mau, dari hal yang paling dasar dulu, Galaxy. Setelah itu Tata Surya, lalu bumi dan segala isi dan hukum fisikanya. lalu sampai ke batu pasir semennya sudah ada.
Yess, Linux bisa sangat terpersonalisasi sesuai apa yang kamu inginkan. Misal ingin rumah di pegunungan, kammu bisa hapus pantai, kota dan sebagainya. Kalau mau pantai, tinggal tambahkan sendiri.
Menjadikan sumber daya yang ada hanya digunakan sesuai keinginan kita, dan kita bisa menambah sendiri apa yang idinginkan. Tanpa bloatware dan bahkan tanpa bayar.
Jadinya Linux punya banyak variasi dunia yang sudah jadi atau Distro, dimana kamu bisa pilih sesuai apa yang ingin kamu lakukan. da yang sudah paket lengkap, ada yang sangat dioptimalkan dengan suatu niche atau kebutuhan misal hacking, gaming, dan sebagainya.
Sama seperti Windows, jika kamu ada error atau ingin nambahkan sesuatu akan ada banyak informasi baik di forum dan internet. Tapi kamu perlu mempelajari dan melakukannya sendiri dimana memerlukan waktu.
TLDR; Linux adalah OS spesial dimana menggabungkan sejuta hardware dengan optimalisasi paling baik. Tanpa bloatware, aman, privasi terjaga dan biaya yang terjangkau.
Linux punya banyak pilihan Distro atau varian Linux yang sudah diracik untuk menangani tugas umum sebagai OS pada umumnya dan tugas khusus seperti hacking, software developer, gaming dan sebagainya.
Linux dikembangkan oleh komunitas dan bisa kamu unduh gratis. Namun bila ada suatu kerusakan atau bug di Linux, siap-sipa kamu harus menunggu update dari Distro atau coba memperbaiki sendiri.
OS Desktop Terbaik Di Penjuru Bumi

Ibarat style, desain, warna, yang dikatakan OS terbaik itu relatif, tergantung manusianya dan kebutuhannya sebenarnya.
Kalau dilihat dari OS yang mature, klop sama hardware yang ada dan pemakaian tugas harian yang ‘just work’ tanpa menghiraukan budget ditambah semua perangkat lain sudah dimiliki buat bekerja dalam satu ekosistem, MacOS bisa jadi jawabnya.
Jika perlu performa paling all out (proci, GPU, RAM, Storage, Cooling), bisa di upgrade nanti, support terhadap hardware yang mumpuni buat performa berat kayak render video atau 3D atau coding dan dengan support berbagai jenis aplikasi yang tidak perlu ditanyakan. Windows masih menjadi kunci.
Atau masih perlu performa paling all out (proci, GPU, RAM, Storage, Cooling), privasi dan keamanan lebih aman, support segala jenis hardware (bisa buat PC lawas), punya banyak waktu senggang dan murah serta sudah cek kebutuhan aplikasinya juga support , Linux jawabnya.
Atau mau fokus pada performa dimana sumber daya di komputer sangat penting dan mahal, dipakai terus nonstop, aman cepat dan support semua aplikasi enterprise, Linux dan Windows Server bisa menjadi pilihan (kalau perangkat kamu seekor server).
Akhir Kata
Masalah klasik dari dulu hingga sekarang, pilihan OS yang banyak menjadikan user banyak yang pingin coba ganti sana sini untuk hijrah atau sekedar membuktikan OS-nya bener-bener proper.
Dan akhirnya semua kembali ke kebutuhan masing-masing dimana satu orang ke orang lain bisa jadi beda, ada yang punya budget, ada yang kebutuhannya memang beda atau yang pas-pasan.
Syukuri apa yang ada, kalau ada ya upgrade kalau belum gak masalah kok karena OS sekarang sudah lebih mature dan proper untuk digunakan.
Okay akhirnya selesai beberapa tulisan yang bisa penulis tulis wkwk. Kesalahannya mohon maaf, thanks buat baca sampai akhir. Mana nih OS yang cocok buat kamu pakai?

