oy guys, belakangan ini ada aplikasi yang membuat viral dimana kamu bisa mendapatkan kompensasi atau bayaran sekitar 800k rupiah.
Tapi bukan karena patner, affiliate atau posting, mereka siap membayar kamu yang bersedia “mendonorkan” data pola retina ke sistem mereka.
Setelah proses pencatatan berhasil, anda anda mendapat imbalan dan data retina anda siap diolah Wold App.
Yess karenanya, banyak yang membahas tentang masalah keamanan digital yang mungkin bisa terjadi di masa depan namun banyak juga yang membandingkan dengan pencatatan data di dukcapil sewaktu pembuatan eKTP dulu.
Hmm tapi sebenarnya apa yang terjadi? Pentingkah data ini kita lindungi?
Tentang World App
Sebuah startup mancanegara yang memberikan layanan digital finansial dan token koin dimana memanfaatkan identitas dalam komunikasi data yang berlangsung.
Dikutip dari deskripsi playstorenya, “World adalah jaringan berbasis manusia asli dimana, dibina atas teknologi pembuktian-kemanusiaan yang memelihara privasi, dan dikuasakan oleh rangkaian kewangan inklusif global yang membolehkan aliran bebas bagi aset digital untuk semua. Ia dibina untuk menghubungkan, memperkasakan, dan dimiliki oleh semua orang“.
“World App menyediakan akses mudah dan senang ke World Network. Ia adalah aplikasi mudah alih yang direka dan dibangunkan oleh Tools for Humanity dan boleh digunakan untuk menyimpan World ID dengan selamat, menggunakan aset digital, dan mengakses ekosistem Aplikasi Mini.“
Yess, World ID sendiri adalah data hasil verifikasi dimana dalam pembahasan ini berupa data retina yang dikumpulkan.
Jadi kegunaannya adalah verifikasi paling tinggi apakah kamu adalah manusia atau bot yang dimana jaman sekarang sangat banyak berkeliaran diberbagai layanan.
Identitas Retina itu Unik
Sama seperti sidik jari, retina mata memiliki struktur dan bentuk yang unik dimana setiap orang berbeda satu sama lain. Apabila di scan, retina dapat dijadikan data yang bisa diibaratkan id unik yang dimiliki manusia.
Jadi bila setiap akses aplikasi yang krusial yang memerlukan verifikasi di setiap aksi yang diminta, data dan scan retina dapat sebagai apakah diakses robot atau bukan.
Namun karena data unik pasti berharga dan jika dikumpulkan masal bisa jadi rawan kejahatan terjadi baik dari pencurian data dan penyalahgunaan data dimana bisa dari luar dan dalam pengelola data tersebut.
Bahaya yang Mungkin Terjadi
Yess semakin canggih sekarang semakin melek akan pentingnya perlindungan data pribadi. Masih ingat di Indonesia sendiri banyak terjadi insiden hacking atau peretasan yang dimana data pribadi dapat dengan mudah dialih tangankan dan bisa digunakan untuk kejahatan.
Misal digunakan untuk pemalsuan transaksi dan pemanfaatan untuk mengelabuhi akses. suatu layanan yang krusial seperti perbankan dan sebagainya.
Sebagai pengguna layanan digital, diperlukan edukasi dan kewaspadan untuk melindungi dan tidak sembarangan memberikan informasi digital berharga kita.
Back to topic, aplikasi World App sendiri saat artikel ditulis berstatus dibekukan untuk beroperasi di INdonesia.
Pengembang aplikasi yakni Tools for Humanity, mengklaim bahwa pihaknya telah melakukan diskusi berkelanjutan dan mendalam dengan pemerintah Indonesia, memastikan kepatuhan terhadap seluruh regulasi yang berlaku, serta menginformasi masyarakat melalui konferensi pers, acara publik, dan kampanye edukatif sebelum meluncurkan layanan mereka di Indonesia.
Untuk penggunaan kedepan, alangkah lebih baik menunggu para pakar untuk menyelidiki. Dan terakhir amannya tentu tidak ikut-ikutan verifikasi, untuk sekarang.