Oy guys, melihat dari yang viral dikalangan programmer ada satu istilah baru yang namanya vibe coding. Dimana vibe coding dalam membuat sebuah program tanpa mengetik sebuah codingan atau memikirkan logic program yang berjalan.

Yess dengan berjalannya perkembangan AI yang masih abu-abu apakah membantu atau mengganti. Kini AI yang awalnya digunakan untuk membantu debugging dan auto complete, kini sudah bisa membangun sebuah program atau game utuh

Penggunaan AI untuk membuat aplikasi utuh apa adanya ini kebanyakan menyebutnya vibe coding.

Terlepas dari kelebihan yang ditawarkan, apakah seorang vibe coding bisa membuat aplikasi beneran untuk kebutuhan di lapangan?

Vibe Coding

Tidak ada pengertian resmi untuk vibe coding, tapi dilihat cara melakukannya, Vibe Coding adalah proses pembuatan software baik aplikasi atau game yang memanfaatkan AI dalam pengembangannya lebih menyeluruh termasuk logic, UI dan struktur project. Source code atau code sumber murni utuh dari AI tanpa edit

Berbeda dengan hanya memanfaatkan kemudahan AI, Vibe Coding ini murni hasil dari AI lalu tempel untuk selanjutnya di run atau dicompile menjadi aplikasi utuh.

Hmm Vibe Coding ini berasa seperti Prompt Engineer bertema membuat software, untuk prompt engineer ini pernah kita bahas disini.

Secara praktik semua orang sudah bisa bikin aplikasi sendiri, tapi hanya sebatas bikin bukan ngembangin aplikasi secara keseluruhan. Kita bahas lebih detil nanti.

Vibe coding ini meletakkan kepercayaan 100% dari hasil pengerjaan AI untuk membuat aplikasi sesuai dengan perintah yang diberikan. Vibe Coding sudah pasti ada kelebihan dan kekurangannya.

Kelebihan Vibe Coding

Penggunaan AI sendiri dapat membantu suatu pekerjaan jadi lebih cepat, contoh membuat format A menjadi format B, membantu mencari ide ataupun sebagai second opinion atau pendapat kedua.

Seorang vibe coding atau praktik sebagai vibe coding ada beberapa kelebihan

  1. Cepat dalam pengembangan aplikasi. Untuk membuat aplikasi yang dari ide umum sebagai gambaran atau prototyping.
  2. Dapat menggunakan bahasa pemrograman yang lebih baru atau berbeda, tanpa perlu belajar terlebih dahulu.

Untuk penggunaan sebagai pembuat prototype atau aplikasi sederhana, Vibe coding mungking dapat membantu mempercepat prosesnya.

Untuk orang yang awam atau baru terjun, vibe coding bisa memberikan gambaran awal bagaimana contoh aplikasinya nanti.

Namun Vibe Coding punya kelemahan atau dampak negatif

Kelemahan / Dampak Negatif

Vibe Coding memiliki kecepatan produksi yang sangat cepat dibanding metode pengembangan aplikasi pada umumnya.

Namun Vibe Coding punya kekurangan yang bisa menjadi krusial jika berhadapan dengan lingkungan kerja beneran.

  1. Kebanyakan Vibe Coding / Vibe Coder tidak mengerti alur program atau fungsi aplikasi yang dibuat. Karena hanya bergantung pada AI, para Vibe Coding bisa dipastikan tidak mengerti struktur aplikasi, alur dan suatu fungsi atau kelas di coding aplikasi yang dibuat.
  2. Terlalu bergantung dengan AI. Dimana AI memang sangat cepat dalam pengerjaan, namun menjadikan Vibe Coding hanya bergantung dengan pihak ketiga dalam memproduksi aplikasi. Dimana AI akan ada limit dan biasa berbayar untuk penggunaan jangka panjang.
  3. Aplikasi yang kaku dan sulit dikembangkan. Karena alur aplikasi dan fungsi coding yang tidak jelas, akan sulit seorang programmer dalam mengembangkan lagi aplikasi buatan AI sesuai permintaan client.

Tidak dipungkiri penggunaan AI untuk ikut andil dalam pembuatan perangkat lunak sendiri sudah dilevel dimana mereka bisa membuat aplikasi yang bisa jalan kalau di taruh di production.

Namun Vibe Coding akan melewatkan banyak alur pengembangan aplikasi terutama testing dan developing yang dimana sangat menentukan kualitas aplikasi yang sesuai dengan keinginan dilapangan.

Seorang Vibe coding dengan background awam dari pemrograman juga akan sulit berkolaborasi dengan tim dan terlalu bergantung dengan hasil response dari AI.

Dan untuk hasil aplikasi yang dibuat, memang memiliki kecepatan pengerjaan yang cepat, namun aplikasi buatan AI belum siap menjadi aplikasi utama yang berjalan di production level dimana akan melayani pengunjung atau pengguna aplikasi.

Dan mungkin bila nanti pengembangan selanjutnya AI lebih pintar lagi dan canggih lagi, mungkin bisa ke production level, tapi tidak menutup kemungkinan juga akan tertutup paywall alias berbayar dimana akan semakin membengkak modal utama untuk mengembangkan aplikasi.

Akhir Kata

Okay itu tadi pembahasan tentang Vibe Coding dimana bikin aplikasi atau game tanpa perlu ngoding cuma nyuruh Ai untuk mengerjakan, beres. Terlepas dari manfaat, ada kekurangan atau dampak negatifnya juga ternyata.

Untuk level awam loncat jadi ahli pembuat program cuma modal AI kurang cocok disini malah bisa membahayakan production perusahaan / client nantinya. Untuk level para sepuh (programmer beneran) AI bisa dimanfaatkan sebagai assist saat pengembangan, bukan pemain inti tapi pembantu saja.

Yess, pada dasarnya sang programmer entah bahasa apapun kuncinya suka memecahkan masalah yang dihadapi dan memiliki logic atau logika yang kuat.

Sekian pembahasannya kali ini, kekurangannya mohon maaf, bye!

Shares:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *