Oy guys dalam pengembangan sistem perangkat lunak terutama berbasis web, atau API kita sering deketan sama mesin 127.0.0.1 kita alias localhost perangkat kita sendiri.

Banyak tool yang bisa digunakan guna menunjang local development kita seperti untuk PHP kita bisa menggunakan XAMPP, Laragon, Local, dan lain sebagainya.

Bagaimana dengan Production atau tempat dimana kita mendeploy sistem yang kita buat di local mesin kita?

Dalam hal ini, kita perllu rumah yang bisa diakses dengan mudah oleh semua orang. Rumah ini bisa berbentuk kos-kosan, apartemen, rumah pribadi, dll.

Rumah ini harus kuat, tidak gampang jebol dan aman dari serangan maling, sertabisa menyesuaikan budget yang kita miliki.

Yess, rumah untuk mendeploy dan mulai melakukan tahap production untuk aplikasi yang kita buat ini biasa disebut Hosting.

Apa itu Hosting?

Hosting adalah layanan yang menyediakan tempat di internet untuk menyimpan data, file, dan aplikasi web atau API.

Seperti disinggung diatas tadi, hosting bisa diibaratkan sebagai rumah atau tempat yang bisa menyimpan berkas aplikasi kita, dimana memiliki akses yang bisa dijangkau siapa saja dan dimana saja, serta kuat dan aman untuk dipakai.

Seperti halnya lokal mesin kita, hosting punya sumber dayanya sendiri, seperti CPU, RAM, Storage atau penyimpanan, bandwidth dan sebagainya.

Hosting bisa dibedakan menjadi beberapa jenis, dari yang sumber daya yang harus berbagi sampai sumber daya yang mudah untuk ditambahkan sesuai scale sistem kita..

Jenis-Jenis Hosting

Ada beberapa jenis Hosting yang dapat dibeli. Pemilihan jenis Hosting sendiri dapat dipertimbangkan dari budget, sumber daya yang diperlukan dan kemampuan dalam scale atau bertambah sesuai pengguna yang ada.

  1. Shared Hosting: Seperti halnya saat ngekos, sumber daya Server di shared hosting memang dibagi-bagi atau semua bisa memakai. Disini dengan biaya yang terjangkau namun dengan performa yaa di maklumi.
    • Kelebihan:
      • Murah: Biaya paling rendah di antara jenis hosting lainnya karena server digunakan bersama dengan banyak pengguna lain.
      • Mudah digunakan: Biasanya dilengkapi dengan panel kontrol yang user-friendly.
    • Kekurangan:
      • Kinerja bisa lambat: Karena server dibagi dengan banyak situs web lain, jika ada satu situs yang menggunakan banyak sumber daya, situs kamu bisa jadi lambat.
      • Keamanan: Lebih rentan terhadap serangan karena berbagi server dengan banyak situs lain.
  2. VPS (Virtual Private Server) Hosting: Bisa diibaratkan seperti tinggal di apartemen. Walaupun banyak orang dalam satu gedung, tapi sumber daya Server punya batasan yang jelas dan kontrol yang lebih baik. User yang menggunakan Server tidak boleh melebihi batas area dari yang sudah ditetapkan.
    • Kelebihan:
      • Kontrol lebih besar: Kamu mendapatkan lingkungan server yang lebih terisolasi dibandingkan shared hosting.
      • Kinerja lebih baik: Karena server dibagi menjadi beberapa VPS, setiap VPS mendapatkan bagian sumber daya yang lebih stabil.
    • Kekurangan:
      • Lebih mahal: Biayanya lebih tinggi dibandingkan shared hosting.
      • Butuh pengetahuan teknis: Memerlukan sedikit pengetahuan teknis untuk mengelola server.
  3. Dedicated Hosting: kamu sudah mendapat rumah sendiri, disini satu Server bisa dikelola sendiri dengan semua fitur, performa dan storage maksimal sesuai spesifikasi Servernya tanpa dibagi lagi.
    • Kelebihan:
      • Kinerja optimal: Kamu mendapatkan seluruh server untuk diri sendiri, jadi tidak ada pembagian sumber daya.
      • Keamanan tinggi: Karena server hanya digunakan oleh satu pengguna, risiko keamanan lebih rendah.
    • Kekurangan:
      • Sangat mahal: Biaya paling tinggi di antara jenis hosting lainnya.
      • Butuh keahlian teknis: Memerlukan pengetahuan mendalam untuk mengelola dan memelihara server.
  4. Cloud Hosting: cloud hosting bisa juga diibaratkan kumpulan dari beberapa Server. Cloud Hosting biasa menawarkan scale dan spesifikasi otomatis sesuai dengan skala sistem yang kita kelola.
    • Kelebihan:
      • Skalabilitas tinggi: Mudah untuk menambah atau mengurangi sumber daya sesuai kebutuhan.
      • Reliabilitas: Menggunakan beberapa server, jadi jika satu server bermasalah, server lain bisa menggantikan.
    • Kekurangan:
      • Biaya bisa bervariasi: Tergantung penggunaan, bisa lebih mahal jika kebutuhan sumber daya meningkat.
      • Kompleksitas: Bisa lebih rumit untuk diatur dibandingkan shared atau VPS hosting.
  5. Managed Hosting: jenis hosting ini yang anti ribet nyetting-nyetting. Managed Hosting adalah hosting yang sudah dikelola khusus untuk kita, agar kita bisa lebih fokus projek sistem yang sedang dikembangkan.
    • Kelebihan:
      • Pengelolaan penuh: Penyedia hosting mengurus semua aspek teknis, termasuk pemeliharaan server dan pembaruan keamanan.
      • Waktu dan tenaga hemat: Kamu bisa fokus pada pengembangan aplikasi tanpa khawatir tentang manajemen server.
    • Kekurangan:
      • Biaya lebih tinggi: Karena termasuk layanan manajemen, biayanya lebih tinggi dibandingkan jenis hosting non-managed.
      • Kontrol terbatas: Kurang fleksibel jika kamu ingin mengatur server sesuai keinginan.

Tips Memilih Jenis Hosting yang Tepat

Banyak pilihan jenis hosting yang bisa kita pilih. Tapi sebagai developer muda yang mungkin ehmm belum punya modal banyak atau pebisnis online yang biar bisa pas dan sesuai budget, bagaimana memilih produk hosting yang sesuai dan tepat?

Kita bisa bagi jadi dua setidaknya, satu bentuk aplikasi sendiri dan budget yang ada.

Pertama kita simpulkan dulu beberapa aspek dari sistem yang akan kita deploy atau luncurkan ke public

Apakah sistem aplikasi yang kita buat baru akan diluncurkan?

Apakah nantinya bisa explode pengunjungnya di beberapa masa mendatang?

Apakah sudah punya tim IT sendiri atau tahu tentang manage app atau DevOps?

Contoh, Untuk para developer yang mengerjakan project personal aman untuk memulai deploy di shared hosting, yang sudah mumpuni lah.

Untuk pebisnis awal mungkin lebih ke VPS hosting atau Managed Hosting untuk menghindari sistem yang kurang cepat untuk pelanggan, sistem yang lebih aman dan dalam biaya yang terjangkau.

Untuk profesional atau sudah memiliki banyak custumer bisa upgrade ke jenisdedicated hosting atau bahkan Cloud jika perlu untuk memanjakan pelanggan dengan performa sistem yang lebih maksimal, dan sistem yang relatif lebih aman

Kesimpulan

Dalam peluncuran aplikasi ke publik, kita perlu yang namanya Server hosting untuk mengakomodir fungsi sistem yang kita buat untuk para pengguna.

Banyak jenis Hosting yang bisa dipilih dan untungnya semua bisa disesuaikan budget yang ada.

Semakin banyak pengguna, kebutuhan hosting yang mumpuni akan perlu dipertimbangkan.

Sekian pembahasan kali ini tentang pengertian, Jenis-jenis, kelebihan dan kekurangan masing-masing Hosting. Terima kasih!

Shares:
Show Comments (0)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *