Oy guys, kalau beli HP baru atau upgrade biasanya ingin prosesor lebih kenceng, kamera lebih bening, layar lebih terang atau baterai lebih awet. Tapi pernah kepikiran gimana kalau upgrade aja langsung prosesor tinggal ganti, kamera tinggal ganti aja, layar tinggal upgrade aja?
Yess konsep impian ini sebenarnya sudah dikerjakan Google beberapa tahun lalu namun gagal rilis ditengah jalan.
HP modular ini lebih dikenal dengan nama Project ARA yang sempet ada prototype-nya. Konsep ini unik yang mendobrak semua batasan HP pintar dengan modul-modul yang bisa diganti pengguna dan bisa di upgrade pula.
Yuk selami lagi ‘artefak’ project ARA berikut ini
Konsep Smartphone Modular
Smartphone saat jayanya di tahun 2013 san ke atas punya perkembangan yang pesat. Hampir setiap tahun selalu lebih kencang dan lebih baik dalam waktu singkat. Dahulu sampai pabrikan merilis flagship baru mereka sampai 2x dalam satu tahun.
Dari spesifikasi pun sangat cepat berubah, misal dulu flagship itu RAM 1GB sudah sangat lega, dalam kurang dari 1 tahun, pabrikan sudah merilis HP terjangkau dengan RAM yang kapasitasnya sama dengan flagship sebelumnya.
Beneran, bila agan ganti HP per satu atau dua tahun mungkin masih kerasa perubahan kualitas dan performanya.
Mungkin dari sini ada ide untuk memimpikan coba smartphone itu hanya mengganti komponen – komponen penting saja seperti CPU dan RAM serta penyimpanan.
Ya kayak kesan dari PC bisa upgrade sendiri yang penting mobonya support.
Yap selain bisa menghemat biaya upgrade HP, juga dapat membantu mengurangi limbah elektronik efek dari produk elektronik yang diproduksi.
Dan akhirnya Google memperkenalkan Project bernama ARA. Suatu project research dengan tujuan mengembangkan smartphone yang modular dimana dapat dengan mudah diganti-ganti komponennya.
Project ARA
Google dan tim Project ARA mengerjakan konsep smartphone yang tujuan utama mereka adalah mengembangkan sebuat platform smartphone pintar dimana dengan kemampuan penggantian komponen – komponen dengan mudah tanpa menggunakan alat bantu.
Project ARA memiliki konsep utama yaitu sebuat mainboard dimana sebagai wadah peletakkan komponen-komponen. Komponen yang dikembangkan seperti layar, modul kamera, speaker, SoC termasuk RAM dan Penyimpanan, speaker dan ada aksesoris tambahan misal kamera dengan sensor besar, atau speaker mono namun volume maksimal.
Lebih jelasnya, simak videonya berikut:
Memang termasuk sebuah project keren yang ambisius apalagi yang dimodularisasi adalah smartphone pintar, padahal modular untuk laptop saja belum ada dijaman ini.
Bicara soal modular sama seperti merakit dimana ragam komponen dan aksesoris sangat penting untuk selalu memikat pengguna agar betah di platform ini.
Dalam pengembangan Project ARA yang dilansir dari Wikipedia, Project Ara dimaksudkan untuk terdiri dari modul-modul perangkat keras yang menyediakan komponen-komponen telepon pintar umum, seperti prosesor, layar, baterai, dan kamera, serta modul-modul yang menyediakan komponen-komponen yang lebih khusus, dan “bingkai” tempat modul-modul ini akan dipasang.
Rancangan ini akan memungkinkan sebuah perangkat untuk ditingkatkan dari waktu ke waktu dengan kemampuan-kemampuan baru dan ditingkatkan tanpa memerlukan pembelian perangkat baru secara keseluruhan, menyediakan siklus hidup yang lebih panjang untuk perangkat tersebut dan berpotensi mengurangi limbah elektronik.
Google berencana menyediakan proses pengembangan terbuka untuk modul, dan tidak mengharuskan produsen membayar biaya lisensi. Modul akan tersedia di toko resmi Google dan pengecer pihak ketiga. Mirip dengan aplikasi Android, perangkat Ara akan dikonfigurasi secara default untuk hanya menerima modul yang disertifikasi resmi oleh Google, tetapi pengguna dapat menonaktifkannya
Project ARA Dibatalkan
Project ARA sebenarnya sudah sedikit lagi menjadi kenyataan. Google pernah memberikan ‘sneak peak’ ke media besar The Verge dalam pembahasan apa sih sebenarnya Project ARA itu.
Dan jika melihat dari kanal Youtube Google ATAP, banyak diperlihatkan kematangan platform yang siap dipasarkan ke publik.
Namun saat sebelum merilis Developer Edition untuk akhirnya siap rilis tahun 2017, Google membatalkan Project ARA. Project yang telah digarap mulai tahun 2013 resmi dibatalkan Google pada tahun 2016.
Alasan Google membatalkan Project belum jelas, namun dari semua sumber merujuk ke Laporan Reuters menyebutkan, langkah ini dilakukan Google untuk merampingkan bisnis mereka di bidang hardware.
Dengan pembatalan ini, Project ARA sudah terhenti dan tidak ada kabar lagi sampai saat ini.
Ambisi Smartphone Modular Masih Ada. namun…
Walau sudah sepenuhnya dibatalkan, ambisi dalam membuat smartphone modular masih belum padam. Motorola yang juga ikut dalam pengembangan project ARA (karena dulu Motorola masih dimiliki Google) merilis sebuah HP yang punya konsep mirip.
Moto Mod namanya, sebuah sistem yang memudahkan pengguna untuk memberikan aksesoris tambahan seperti double baterai, kamera digital dengan optical zool beneran, speaker sampai projector tersedia.
Yaa memang Moto Mod tidak bisa dibandingkan langsung dengan Project ARA dimana hampir semua komponennya modular. Namun setidaknya bisa mencicipi smartphone modular.
Namun,,.
Kembali sepertinya trend smartphone modular memang belum bisa popular dan diramaikan pabrikan lainnya. Ditambah lagi harga dari suatu modul Moto Mod bisa sangat tinggi.
Impian Smartphone Modular harus terhenti disini.
Akhir Kata
Manusia bisa memimpikan sesuatu yang mungkin belum pernah terfikirkan sebelumnya, termasuk bidang teknologi yang tidak semua project pengembangan berhasil dan bisa dinikmati sebagai terobosan teknologi selanjutnya.
Project ARA adalah satu dari banyak project raksasa teknologi yang tidak selesai dirilis ke tangan konsumen. Tidak hanya Google, kita sebelumnya pernah membahas smartphone dengan konsep gila milik XIaomi.
Okay sekian artikel kali ini tentang Project ARA, semoga bisa menambah wawasan anda seputar teknologi yang hidden gem dan jarang dibahas.
Kekurangannya mohon maaf, see yaa…
Dikutip dari berbagai sumber