Oy guys. Pekan lalu WhatsApp memperbarui kebijakan mereka tentang meminta izin menggunakan data pengguna untuk dikirim ke Facebook. Dan ya kita tahu sebelumnya, Facebook tersandung kasus besar tentang privasi pengguna, Cambridge Analytic. 

WhatsApp Jadi Tidak Aman?

Walaupun masih di satu naungan perusahaan (WhatsApp dibeli Facebook sejak 2014), namun karena background Facebook tadi menjadikan masih miris tentang privasi. Tak heran banyak orang yang mempertanyaan keamanan privasi WhatsApp kedepannya dan tak sedikit ingin pindah ke layanan komunikasi lain.

Ada dua pilihan terpopuler  yang hangat diperbincangkan yaitu Signal dan Telegram. Telegram telah diketahui sebelumnya adalah layanan komunikasi yang memang berfokus dalam privasi penggunanya. 

Kemudian Signal, layanan komunikasi yang juga end-to-end populer gara-gara tweet pemilik Space-X Elon Musk.

Namun sebelumnya, perlukah sebenarnya kita mendua dari WhatsApp kedepannya?

Apa yang berubah dari WhatsApp?

WhatsApp

Minggu lalu, WhatsApp memberikan pemberitahuan akan adanya pembaruan kebijakan penggunaan data. WhatsApp akan mengirim data penggunanya kepada pihak ketiga Facebook.

Di pemberitahuan tersebut kita bisa memilih sejutu atau nanti saja, sayangnya entah mana yang diplih, WhatsApp akan mulai kebijakan baru ini pada 8 Februari nanti kesemua penggunanya.

Lewat halaman resmi kebijakan privasi, sebelum pembaruan kebijakan ini, sebelumnya WhatsApp telah mengumpulkan dan menggunakan beberapa data pengguna. Data-data yang dikumpulkan diantaranya:

  • Informasi Akun. WhatsApp mengumpulkan informasi akun meliputi nomor telp, nama pengguna. Foto profil dan info “tentang” bisa juga ikut dikumpulkan bila anda menyediakannya
  • Pesan. WhatsApp mengumpulkan dua jenis pesan. Satu, pesan yang sedang dikirim namum penerima sedang offline (pesannya centang satu). Pesan tersebut di hold dalam keadaan encrypt dan terhapus otomatis bila pesan sudah berhasil diterima atau maksimal 30 hari. Dan kedua, pesan yang diteruskan ke chat lain.
  • Kontak. WhatsApp mengumpulkan kontak yang sebelumnya kita kirim. Data ini digunakan untuk mengidentifikasi nomor mana yang juga punya WhatsApp agar pengguna dapat saling berhubungan.
  • Status. WhatsApp dapat pula mengumpulkan data status baik teks, gambar atau video.
  • Pembayaran. WhatsApp mencatat pembayaran yang pengguna lakukan ke WhatsApp dalam penggunaan layanan.
  • Customer Support. WhatsApp mencatat info pengguna saat kita melakukan komunikasi dengan CS.
  • Info Lokasi. Data ini dikumpulkan dan digunakan WhatsApp untuk layanan share lokasi, lokasi sekarang. Data ini berupa data GPS dan data alamat IP.

Data-data diatas sudah dikumpulkan atau diterima WhatsApp sebelum kebijakan baru Ferbuari ini ditetapkan. Bila WhatsApp akan membagi kepada pihak Facebook, setidaknya data-data diatas yang bisa WhatsApp bagikan.

Membagi Data dengan Keluarga Facebook

Facebook

Data pengguna WhatsApp nantinya akan dibagi dengan keluarga perusahaan Facebook, yap bukan Facebook saja. Lewat laman tanya-jawab resmi WhatsApp, perusahaan keluarga Facebook yang disebutkan ada 5. Perusahaannya meliputi 

  • Facebook Payments Inc dan Facebook Payments International Limited
  • Onavo
  • Facebook Technologies, LLC dan Facebook Technologies Ireland Limited
  • WhatsApp Inc. dan WhatsApp Ireland Limited
  • CrowdTangle

Setidaknya untuk sekarang, ada lima perusahaan Facebook yang akan menggunakan data WhatsApp untuk kepentingan peningkatan layanan masing-masing. Kemudian dari laman resmi WhatsApp, data-data yang dikirimkan meliputi

Informasi pendaftaran akun Anda (seperti nomor telepon Anda), data transaksi, informasi yang terkait dengan layanan, informasi mengenai cara Anda berinteraksi dengan pengguna lain (termasuk bisnis) ketika menggunakan Layanan kami, informasi perangkat seluler, alamat IP Anda, dan mungkin termasuk informasi lain yang disebutkan di bagian ‘Informasi yang Kami Kumpulkan’ dalam Kebijakan Privasi, atau informasi yang didapatkan dengan pemberitahuan kepada Anda, atau berdasarkan persetujuan Anda.

Jadi, Perlukah Pindah dari WhatsApp?

Pengguna WhatsApp

Kita tadi telah tahu data pribadi kita yang dimiliki WhatsApp dan data apa yang akan dibagikan ke keluarga perusahaan Facebook. Dan persahaan mana saja yang bisa menggunakan data tersebut. Pertimbangan untuk jawabannya tergantung seberapa penting data tersebut bagi anda. Apakah saya perlu pindah yang lain?

Untuk jawaban pribadi penulis mungkin akan tetap menggunakan WhatsApp, namun bukan menjadi satu-satunya aplikasi komunikasi. Penggunaan aplikasi alternatif contoh Signal dan Telegram bisa dipertimbangankan sekarang.

Akhir Kata

Perlindungan data pribadi dan privasi di era digital kini sama pentingnya seperti menjaga aset berkehidupan. Tentu dalam penggunaan teknologi, seseorang ingin memanfaatkan kemudahan tanpa adanya keresahan dalam penggunaan.

Tidak hanya privasi komunikasi yang dijaga, identitas kewarganegaraan (KTP) dan wajahpun juga perlu dijaga di era sekarang, selengkapnya kesini.

Dari sisi perusahaan, menjadi anak perusahaan yang pernah tersandung kasus privasi, WhatsApp mungkin bisa terkena imbas dari kebijakan baru ini. Namun memang bila sebenarnya niatnya ingin menjadi baik, kadang orang-orang hanya mengingat kesalahan di masa lampau walau seberapa keras kita ingin berubah.

Ok sekian pembahasan kali ini tentang kebijakan baru WhatsApp yang membuat bertanya-tanya. Kekurangan penyampaian dan pembahasan mohon maaf dan matur nuwun!

 

Baca lagi Kebijakan | Perusahaan Facebook | Data yang dibagi

Shares:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *